Serikat Kepausan Pengembangan Iman
Beato Paolo Manna, PIME lahir di Avellino tanggal 16 Januari 1872 dan meninggal di Napoli tanggal 15 September 1952. la adalah seorang misionaris dan berkarya di Birma selama 35 tahun. Sebagai misionaris, ia begitu memerhatikan kehidupan masyarakat, kebudayaan, dan juga agama yang dihayati oleh masyarakat setempat. Namun karena kondisi kesehatannya terganggu, maka akhirnya Paolo Manna kembali ke Italia.
Namun, semangat misioner yang ia miliki tidaklah padam begitu saja. Kecintannya dan kepeduliannya untuk karya misi tetap ia tingkatkan dan ia menuangkan semua melalui tulisan. Paolo Manna mempunyai bakat dalam dunia publikasi, dan juga sebagai animator yang cukup tangguh. Bakat yang dimilikinya tersebut. telah memperkokoh Gereja di abad ke-21, dengan meningkatkan ketangguhan hati para misionaris di seluruh dunia. Selain itu juga, Paolo Manna tak pemah lelah dalam tugasnya, mengembangkan misi ad Gentes, sebagai pewartaan pertama bagi yang belum mengenal Kristus.
Bagi Beato Paolo Manna, yang penting perlu adanya kerja sama misioner dan bukan hanya sekedar keterlibataan untuk berbuat baik, tetapi harus mampu membangun sebuah Gereja yang dapat mewujudkan tugas-tugasnya dalam karya misi. Para imam-misionaris mempunyai tugas dalam melaksanakan misi penyelamatan bagi semua orang. Demikian juga kaum awam mesti ikut terlibat dalam tugas perutusan Kristus dan Gereja-Nya. lde ini sejalan dengan ide Karya Kepausan untuk Pengembangan Iman bagi perkembangan karya misi sedunia.
Pada tanggal 25 Februari 1916, Paolo Manna menyampaikan gagasan dan rencananya, lengkap dengan statutanya kepada Mgr. Conforti, Uskup di Parma. Dan selanjuinya Mgr. Conforti membawa statute ke Roma dan menyampaikannya kepada Bapa Suci Benediktus XV, dalam audiensi pribadi. Akhimya, tanggal 31 Oktober 1916, Paus Benedikuts XV meresmikan Serikat Persekutuan Misionaris sebagai Persekutuan Misioner Para Imam. (The Missionary Union Qf The Clergy).
Tanggal 10 Januari 1917, dalam surat resmi Acta Apostolicae Sedis, Paus Benediklus XV menegaskan tentang Persekutuan Misionaris The Missionary Union. Serikat ini merupakan jiwa (Soul) dari ketiga serikat misi yang lain.
Paolo Mana mengingatkan kita agar tak perlu membedakan panggilan imam dan panggilan Kritiani. Mottonya adalah: Kita semua adalah Misionaris - All Missioneries. Semua orang yang dibaptis, setiap imam, dari hakikatnya adalah misionaris. Tugas utama Gereja adalah menginjili seluruh dunia. Dalam semangat misi universal ini, Paolo Manna mengajak kita untuk tidak membuat perbedaan antara imam, religius laki-laki dan perempuan, klerus — awam. Semua warga Gereja dari kodratnya adalah Pekerja Misi (bdk. AG.2).
Tujuan Serikat Persekutuan Misioner
- Meningkatkan kesadaran misioner di antara para seminaris, imam, frater, bruder, suster, dan awam.
- Menjiwai para animator-animatris umat Allah untuk menyebarluaskan dan mempromosikan liga serikat misi yang lain.
- Memupuk kesatuan Kristen "sehingga kita disempurnakan dalam kesatuan dan dunia percaya bahwa Tuhanlah yang mengutus kita Yoh 17:23).
- Membangkitkan semangat misi Ad Gentes bagi semua umat Allah dan menyadari hakikat Gereja yang misioner.
Warisan rohani
Kita diingatkan untuk memerhatikan perayaan-perayaan misi dan pesta pelindung misi. Tujuannya adalah:
- Menyadarkan bahwa kita adalah misionaris.
- Menanamkan semangat dan jiwa misioner
- Mempromosikan panggilan misioner
- Membangkitkan solidarilas dan kerja sama misioner
- Membela rasa dengan sesama misionaris yang sakit dan menderita.
0 Komentar