Peserta dan pendamping SOMA I KAS 2019 berfoto bersama |
Kegiatan SOMA ini bertujuan sebagai satu langkah kaderisasi remaja katolik, upaya untuk menemukan, membekali dan mengembangkan kemampuan remaja katolik menjadi “rasul-rasul muda” pembawa warta injil masa kini.
SOMA. School Of Missionary Animators (SOMA) merupakan istilah yang khas dalam Karya Kepausan Indonesia (KKI). Di Keuskupan Agung Semarang, Karya Kepausan Indonesia menjadi lembaga karya yang menyatu dengan Komisi Karya Misioner yang bertugas ikut serta mengembangkan Gereja supaya bermakna bagi warganya dan masyarakat.
SOMA merupakan salah satu bentuk pembinaan dan pendampingan bagi para remaja katolik. Pendampingan terhadap remaja katolik dilakukan sebagai upaya kaderisasi gereja katolik. Dalam proses kaderisasi ini diupayakan untuk menemukenali, membekali, dan mengembangkan kemampuan para remaja katolik agar mampu menjadi penggerak missioner, melaksanakan perutusan gereja (mewartakan injil).
Kaderisasi mencetak orang-orang yang memiliki jiwa kepemimpinan dalam hidupnya, memiliki komitmen tinggi dan berani menanggung segala konsekuensi yang menyertai dalam usaha mewujudkan nilai-nilai yang diyakininya. Dalam hal ini, nilai-nilai itu adalah Injil – kabar gembira kerajaan Allah.
Harapannya, remaja SOMA ini akan menjadi “rasul-rasul muda” pembawa perutusan pewartaan Injil. Karena setiap remaja itu adalah pribadi yang unik dan kecendrungan remaja tertarik dengan cara hidup yang heroik, maka kita harus bisa masuk melalui cara-cara yang “extraordinary” juga. Pelaksanaan SOMA kali ini sedikit berbeda dengan pelaksanaan SOMA sebelumnya. Pendamping dan peserta berproses bersama dengan intens. Diadakan pertemuan bulanan pendamping dan peserta, yang dilaksanakan dengan metode-metode yang bervariatif dan menyenangkan.
School of Missionary Animators (SOMA) ditingkat Keuskupan yang diselenggarkan tahun 2019 -2021, bertemakan : “Remaja KAS Bintang Peradaban Kasih”, dilaksanakan sebanyak 3 kali (SOMA 1, SOMA2, dan SOMA 3), serta ada pertemuan bulanan bagi peserta dan pendamping.
Ada 3 tema berbeda dalam setiap tahapnya, yaitu :
Tahap I, yang diselenggarkan pada tanggal 17-19 Mei 2019, mengambil tema : Bangga sebagai Remaja Katolik
Tujuan daripada SOMA I adalah sebagai berikut :
- Remaja katolik menemukan kebanggaan dirinya sebagai anak katolik (dengan segala potensi, latar belakang keluarga, sekolah, bakat, talenta, kekurangan, kelebihan,peran di gereja-sekolah-masyarakat).
- Remaja mulai bersyukur atas hidupnya, gembira menjalani dan mulai mengenal tugas perutusannya.
Tahap II, akan diselenggarakan pada tahun 2020, dengan tema : Berani belajar mengambil komitmen dan tanggungjawab
Tujuan dari SOMA II adalah sebagai berikut :
- Remaja katolik belajar mengambil tanggungjawab yang ditawarkan kepadanya serta komitmen atas keputusannya.
- Remaja katolik belajar mengasah motivasi dan sikap-sikap kepemimpinan.
- Remaja katolik menjadi remaja yang “kendel”
Tujuan dari SOMA III adalah :
- Remaja katolik belajar mengasah kepekaan dan belarasa terhadap pengalaman-pengalaman yang ada disekitarnya.
- Remaja katolik belajar mengenal dinamika analisis sosial
- Remaja katolik belajar mengolah gerakan perutusan kecil untuk kaum KLMTD
SOMA I, Bangga sebagai Remaja Katolik
SOMA I kali ini diselenggarakan di Gelanggang Pemuda Youth Center, jalan Kebon Agung, Tlogoadi, kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama tiga hari (17-19 Mei 2019) dengan peserta sebanyak 319 orang yang terdiri dari :
- Kevikepan DI Yogyakarta 92 peserta
- Kevikepan Semarang 78 peserta
- Kevikepan Surakarta 107 peserta
- Kevikepan Kedu 42 peserta
Peserta dan pendamping beranimasi |
Dihari yang pertama, peserta dan pendamping bersama-sama berkenalan dan supaya suasana menjadi cair karena satu dengan yang lain belum pernah bertemu, mereka diajak untuk beranimasi dengan gerak dan lagu.
Para peserta juga diajak untuk melihat video sambutan dari Mgr. Robertus Rubiyatmoko, yang mengajak seluruh peserta SOMA untuk terlibat penuh dalam setiap kegiatan SOMA, agar dapat membangun jejaring kebersamaan teman-teman, sekaligus untuk membangun semangat dan sikap menjadi pewarta injil dan pewarta kasih ditengah-tengah masyarakat.
Para pendamping kemudian di pisahkan dari peserta, mereka dibawa ke aula untuk mendapatkan pembekalan dengan materi “Memahami Psikologi Remaja Jaman Now", sedangkan peserta SOMA diberi pembekalan dengan materi “Bangga Menjadi Remaja Katolik”.
Keesokan harinya, di hari yang kedua kegiatan dimulai dengan misa pagi. Masih dalam kelompok yang sama, yaitu kelompok pendamping mendapat pembekalan motivasi pendamping dan kelompok remaja diberikan pembekalan potensi diri dan aktualisasi diri remaja katolik.
Sejak sore hari, peserta dan pendamping di setiap kelompok mulai mempersiapkan diri untuk acara panggung ekspresi diri. Tidak ada rasa canggung lagi diantara peserta dan pendamping, karena mereka sekarang adalah keluarga.
Panggung Eksprsi diri |
Acara panggung ekspresi diri berjalan dengan meriah, setiap kelompok menampilkan hasil latihan mereka dengan sepenuh hati.
Dihari yang ketiga atau hari yang terakhir, remaja dan pendamping diajak untuk membuat rencana tindak lanjut dari SOMA I. Setiap remaja dan pendamping mendapatkan buku modul, sebagai pegangan bagi pendamping dan peserta. Buku tersebut berisi penduan pertemuan bulanan post SOMA I, dan dapat dijadikan acuan bagi para pendamping dalam melakukan pendampingan. Buku ini juga memberikan arahan apa yang menjadi tugas bagi peserta setelah pelaksanaan pertemuan bulanan post SOMA. Dengan harapan, pendampingan dalam kegiatan SOMA dapat berjalan kontinu dan berkelanjutan.#db
Galeri foto klik disini
0 Komentar