Tuhan terus memanggil setiap orang untuk hidup bersama-Nya dan mengikuti-Nya dalam jalinan relasi yang mendalam. Dia terus memanggil setiap orang untuk melayani-Nya secara langsung. Jika Dia membuat kita menyadari bahwa Dia sedang memanggil kita untuk menguduskan diri seutuhnya bagi Kerajaan-Nya, janganlah takut! Ini indah – dan merupakan suatu rahmat besar – dikuduskan sepenuhnya dan selamanya bagi Allah dan pelayanan saudara-saudari kita.
Hari ini Tuhan terus memanggil kita mengikuti Dia. Kita jangan menunggu menjadi sempurna untuk menjawab “ya” dengan ikhlas hati, atau jangan takut akan keterbatasanketerbatasan dan dosa-dosa kita, tetapi mari buka hati kita bagi panggilan Tuhan. Untuk mendengarkan panggilan itu, untuk mencerna perutusan pribadi kita dalam Gereja dan dunia, serta pada akhirnya untuk menghidupinya pada hari ini yang Allah anugerahkan kepada kita.
Surat Paus Fransiskus pada Hari Minggu Doa Panggilan Sedunia ke-55 tahun 2018
Syantikara (17/02/2019). Serikat Kepausan St. Petrus Rasul untuk Pengembangan Panggilan (POSPA) adalah salahsatu Serikat Kepausan yang bertanggungjawab untuk memupuk kerjasama missioner berbagai pihak untuk menumbuhkan dan mengembangkan benih-benih panggilan khusus sebagai imam, biarawan, dan biarawati. Upaya-upaya mulai dari doa, derma, aksi-animasi panggilan, sampai kerjasama dalam formation pengembangan panggilan adalah bentukbentuk yang mungkin dibuat oleh Serikat Kepausan ini.
Baca juga : Rekoleksi Tim Kerja Panggilan Wisma Syalom Bandungan
Di Keuskupan Agung Semarang, tanggungjawab Serikat Kepausan dilaksanakan oleh Komisi Karya Misioner Keuskupan Agung Semarang. Dalam konteks kesadaran missioner Gereja, KKM menyadari bahwa bertumbuhnya panggilan merupakan kerjasama banyak pihak dan bertumbuhnya iklim yang membuat orang-orang muda semakin yakin untuk menjawab ‘ya’ pada panggilan tersebut. Oleh karenanya, KKM dan Tim Prompang Muperkas menyelenggarakan sebuah pertemuan bersama dalam kemasan rekoleksi – animasi untuk Tim Kerja Pengembangan Panggilan yang ada di Paroki-Paroki di kevikepan DI Yogyakarta dan Kedu, acara yang di selenggarakan di Wisma Syantikara Yogyakarta, dan berlangsung selama dua hari, sabtu dan minggu (16-17/2).
Dihari yang pertama, peserta rekoleksi diajak untuk beranimasi dan berkenalan satu dengan yang lain. Kemudian Rm. Y. Nugroho Tri Sumartono, Pr memberikan penjelasan maksud dan tujuan dari kegiatan rekoleksi propang, yaitu :
- Menyegarkan kembali pemahaman kita tentang “panggilan”
- Berbagi semangat, pengalaman, animasi, kontak, jaringan dalam pengembangan panggilan
- “Srawung” Pemerhati Panggilan
- Merencanakan upaya-upaya konkrit utuk menumbuhkan panggilan khusus – sampai pada tingkat rencana (program) kerja Hari Minggu Panggilan 12 Mei 2019
Peserta rekoleksi tim kerja panggilan bersama promotor panggilan dan romo Santo |
Dihari yang kedua, acara diawali dengan misa yang dipimpin oleh romo Yohanes Dwi Harsanto, Pr, dalam homilinya romo Santo menyampaikan, orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
Kerjasama antara awam dengan religius dalam pengembangan panggilan sangat diperlukan, masing-masing memiliki peran yang berbeda-beda.
Suasana diskusi |
Acara di hari yang kedua dilanjutkan dengan diskusi dan sharing dari setiap kelompok. Suster Maryati, CB mengajak para religius untuk bercerita pengalaman mereka dari awal sebelum menjadi biarawan-biarawati, dengan harapan dapat memberikan wawasan bagi tim kerja panggilan paroki dalam membuat program kerja di paroki masing-masing. #den blangkon.
Galeri foto klik disini
2 Komentar
Mantapsss...terimakasih....BD...semangat!!!!
BalasHapusWah....
BalasHapusKeren bener.
Semangat selalu promotor panggilan.
Roh Kudus menginspirasi selalu.
BD