JLM#3 - SEMANGAT MELAYANI SEPERTI YESUS
Oleh : Detta Welaf Rahantoknam (Tim KKI KAME)
Pertemuan dan pengalaman unik yang saya temukan di stasi sebenarnya banyak namun yang paling berkesan yaitu ketika umat stasi menyambut kehadiran kami dengan membuat spanduk, menyambut dengan tari-tarian, dan juga pengalungan bunga, bagi saya itu sangat menyentuh hati saya karena berdasarkan pengalaman selama kuliah setiap kali hari raya kami berasistensi ke kampung-kampung saya tidak pernah mengalami hal demikian. Pada saat itupun saya bertanya-tanya dalam hati “0h Tuhan sampai segitunya kah kami di sambut seperti ini?”. Saya merasa bahwa saya hanya seorang yang sangat kecil yang tidak sepantasnya di perlakukan demikian. Saya bangga kepada umat stasi yang begitu antusias menyambut kedatangan kami.
Situasi perasaan yang saya alami saat itu adalah kaget, bahagia, senang dan bahkan timbul perasaan lucu karena saya tidak percaya diri. Saya merasa saya bukan siapa-siapa sehingga tidak perlu sampai segitunya. Bagi saya itu sangat luar biasa sehingga memotivasi saya untuk lebih memberikan atau membagikan apa yang ada dalam diri saya untuk mereka, terlebih khusus saya belajar atau dapatkan ketika berada di bangku kuliah dalam hal ini tentang liturgi.
Keterlibatan yang sudah saya lakukan selama berada di stasi pada perayaan tri hari suci dan minggu paskah adalah saya turut terlibat dalam persiapan liturgi dan tugas-tugas dalam perayaan liturgi.
Nilai-nilai yang saya dapatkan di stasi adalah belajar berbaur dengan umat untuk bisa memahami dan masuk dalam situasi dan kondisi umat, satu hal yang berkesan bagi saya itu adalah mereka memiliki jiwa kerja sama dan kekompakan yang sangat tinggu di bandingkan umat yang berada di kota. Sungguh luar biasa semangat yang mereka tunjukan. Selain kerja sama mereka juga memiliki sifat tanggung jawab yang tinggi.
Makna rohani yang saya dapatkan ketika berada di stasi adalah semangat untuk melayani seperti Yesus. Di saat saya merasa diri sangat kecil dan bukan apa-apa tapi Yesus memakai saya untuk melayani orang-orang yang benar-benar membutuhkan pelayanan. Semangat melayani inilah yang membuat saya semakin kuat dan yakin akan panggilan hidup yang sekarang saya jalani sebagai katekis.
0 Komentar