Lingkungan Jatiharjo


Kami para peserta SOMA dan pendamping sampai di lingkungan jatiharjo, danan pukul 19.00 wib. Kami disambut oleh bapak ketua lingkungan yakni bapak Antonius Warno dan juga dengan umat umat di lingkungan jatiharjo. Keadan lingkungan jatiharjo umat katoliknya kurang lebih ada 33 KK (Kepala Keluarga). Lingkungan jati harjo adalah lingkungan paling utara yang dimiliki oleh gereja katolik St. Ignatius Danan. Di lingkungan jatiharjo memiliki 3 prodiakon sehingga cukup untuk melayani umat di lingkungan jatiharjo. Setelah perkenalan selesai barulah kami dibagi tempat tinggal untuk tinggal bersama umat di wilayah jatiharjo. Kami dibagi kedalam 11 keluarga.
Yaitu :
1.       
Keluarga Bapak Antonius Warno
a.       Romo Nugroho (pendamping)
b.      Mas wuri ( pendamping)
2.       
Keluarga Ceng Fery
a.       Tia (pendamping)
b.      Cika
c.       Priska
3.       
Keluarga Bapak Sakiyo
a.       Bu Rosa (pendamping)
b.      Adin
4.       
Keluarga Bapak Tukino
a.       Edo (pendamping)
b.      Dicky
5.       
Keluarga Ibu Satini
a.       Mumu (pendamping)
b.      Niko
6.       
Keluarga Bapak Anton
a.       Wulan
b.      Rosa
7.       
Keluarga Ibu Tumini
a.       Juwita (pendamping)
b.      berliana
8.       
Keluarga Bapak Nardi
a.       Yesinta (pendamping)
b.      Dea
9.       
Keluarga Ibu Dwi
a.      Clarisa (pendamping)
b.      Veve
10.   
Keluarga Ibu Giyarni
a.       Bu Ginasih (pendamping)
11.   
Keluarga Bapak Warsito
a.       Pak Rohadi (pendamping)
b.      Nata

Kegiatan hari sabtu, 2 september 2017
Para peserta dan pendamping SOMA mengikuti kegiatan / aktivitas tuan rumah masing – masing, ada yang memberi makan ternak, panen bawang merah da nada yang bersih – bersih rumah mereka masing – masing. Antara peserta dan pendamping beserta tuan rumah saling bertukar cerita, sharring satu dengan yang lain. Sharing pengalaman dalam hidup bermasyarakat maupun hidup menggereja, sehingga para peserta lebih memahami betapa bedanya hidup denganhiruk pikuk kota dan sepinya / heningnya suasana desa yang mana setiap malam keadaan sepi. Setelah berdinamika dengan keluarga masing masing pukul 19.00 WIB para peserta SOMA dan pendamping serta umat katolik di lingkungan Jatiharjo mengadakan Makrab (Malam Pengakraban). Kegiatan makrab di pandu oleh edo dan clarisa. Acara makarab terdiri dari :
1.       
Acara dibuka dengan lahu “Berkah Dalem” dilanjutkan dengan lagu “Ceria Dalam Bhineka”
2.       
Sharing pendamping yang diwakili oleh mumu dari kevikepan Semarang.
Mumu menceritakan bahwa di dalam live in ini dia menemukan Tuhan  dengan mengikuti ibadat pra novena yang selalu dilaksanakan oleh umat jatiharjo menyongsonng doa novena di gua maria sendang ratu Kenya. Dan dia juga menceritakan bahwa kehidupan ibu angkat yakni ibu satini yang 5 tahun lalu di tinggal oleh suamiya, dan di beri anugrah yang luar biasa diberikan anak yang “special” bernama susi. Dalam akhir sharingnya mumu menyampaikan sebuah kalimat”Keluarga yang utuh bukan jaminan untuk bahagia”.
3.       
Melihat bersama film pendek “ Aku Ingin Sekolah”
4.       
Sharing selanjutnya diwakili oleh adin peserta SOMA dalam sharingnya adin menyeritakan betapa senangnya ikut live in di danan sehingga dia tahu bahwa kebiasaan buruk yang dirumah ingin ia ubah karena dia tahu betapa sulitnya mencari uang menjadi petani bawang merah, yang rela panas panasan untuk mencari sesuap nasi. 
5.       
Sharing berikutnya dari pendamping yaitu bu Rosa (kevikepan Surakarta) menceritakan bahwa umat di Jatiharjo umatnya ramah, saling sapa.
6.       
Bagi – bagi doorprice dengan berbagai kuis yang diberikan oleh Edo dan Clarisa.
7.       
Mas wuri selaku coordinator di lingkungan Jatiharjo mengucapkan terimakasih atas ketersediaan umat lingkungan JAtiharjo yang telah menerima peserta dan pendamping SOMA dengan baik. Dan mengajarkan kita untuk memaknai hidup yang sebenarnya.
8.       
Romo Nugroho juga menambahkan tentang kegiatan SOMA
9.       
Dilanjutkan oleh bapak Antonius Warno yang mengucapkan terimakasih pula karena sudah mau berkunjung di lingkungannya.
10.   
Makrab ii di tutup dengan lagu “Remaja Terang” yang dinyanyikan oleh seluruh peserta, pendamping SOMA dan umat di Jatiharjo.

Acara minggu, 3 September 2017

Kami kembali berkumpul di kapel Jatiharjo pukul 07.00 untuk bersiap ke Gua maria Ratu Kenya untuk menutup acara SOMA III ini.

Posting Komentar

0 Komentar