" Berbagi Ceria dalam Bhinneka"
Tidak terasa SOMA (School of Missionary Animators) Keuskupan Agung Semarang Tahap ke-3 akan segera diselenggarakan, tepatnya di bulan September 2017.
SOMA adalah bentuk pembinaan bagi para penggerak misioner. Dan yang dimaksud penggerak misioner disini bukan saja katekis, pendamping PIA, atau orang dewasa yang terlibat aktif dalam karya pelayanan misioner, namun muda-remaja pun di panggil untuk menjadi penggerak misioner.
SOMA bagi kaum remaja Katolik tingkat Keuskupan Agusng Semarang secara utuh diprogramkan sepanjang 3 tahap dari tahun 2015 – 2017. Setiap tahap ada fokus pembinaan yang dipilih :
- Tahap I – 2015 : fokus pada menumbuh kembangkan kebanggaan kaum remaja Katolik, dengan tema “ Aku bangga sebagai remaja Katolik”.
- Tahap II – 2016 : fokus pada Latihan Dasar Kepemimpinan.
- Tahanp III – 2017 : fokus pada pengembangan gerakan keterlibatan sosial kemasyarakatan.
Kehadiran Romo Nugroho bersama para pendamping di sambut dengan baik oleh romo Josephus Suma Hadiwinata, SJ dan romo Yustinus Eka Heru Murcahyana, SJ. Dalam sambutannya romo Heru mengucapkan terima kasih atas kehadiran romo Nugroho beserta para pendamping PIR karena Paroki Danan di beri kepercayaan menjadi tempat live ini SOMA KAS yang ke-3.
Berbagi Ceria dalam Bhinneka
Pada sesi 1 romo Nugroho memberikan pembekalan kepada para pendamping, materi yang diberikan dengan tema "Berbagi Ceria dalam Bhinneka". Para remaja serta pendamping diajak untuk bersyukur karena gereja memiliki kekayaan yang unik yaitu adanya keberagaman dan perbedaan.
Remaja diajak untuk berani bertanggung jawab dan punya motivasi yang kuat, sadar dan berani ambil bagian terhadap isu sosial, budaya, serta lintas agama.
Sebagai remaja katolik yang berperadaban kasih, diharapkan dapat :
- Tergugah rasa dan inspirasinya
- Bergerak menjadi inspirator, kreator dan penggerak komunitas
- Berperan dan bertangggung jawab dalam berbagi situasi dan kondisi
- Berani ambil resiko di tengah ketidakpastian
- Berani berkorban lebih banyak dan menghadirkan sesuatu yang baru dan berharga bagi gereja dan masyarakat.
Survey Lokasi Live In
Di hari yang kedua, para pendamping di bagi menjadi 3 kelompok untuk melakukan survey ke tiga lingkungan yang akan di gunakan sebagai tempat live in, antara lain lingkungan Jepurun, Pendem dan Jatiharjo. Setiap lingkungan yang dipilih memiliki ciri dan keunikan tersendiri.
Di lingkungan yang dikunjungi diharapkan pendamping dapat memperoleh informasi yang diperlukan, seperti jumlah umat Katolik, Mata pencaharian pokok umat lingkungan, kondisi riil perekonomian umat lingkungan, dll.
Dari hasil survey kemudian dirumuskan untuk menjadi bahan kajian nantinya saat pelaksanaan live in. #denblangkon
Galeri foto klik disini
0 Komentar